Istana Dalam Loka Samawa (The Old Place) Lombok Sumbawa Secret


Istana Dalam Loka, Rumah Adat Panggung Terluas di Sumbawa Besar Yang Memiliki 99 Tiang Sebanyak

2. Rumah Adat Bala Pekat Rumah Adat Bala Pekat adalah milik Bala Datu Ranga, Perdana Menteri zaman Kesultanan Sumbawa. Sumber: kebudayaan.sumbawakab.go.id. Di sebelah selatan istana Dalam Loka, tepatnya di kelurahan Pekat, Sumbawa Besar, terdapat rumah Bala Pekat. Sering juga disebut bala datu ranga oleh masyarakat setempat. Rumah berbentuk.


Traditional House, Istana Dalam Loka Sumbawa Stock Image Image of king, island 179668965

Rumah Adat NTB. Provinsi Nusa Tenggara Barat beribu kota di Kota Mataram memiliki luas wilayah sekitar 20.153,15 kmยฒ dengan jumlah penduduk sebanyak 5.013.687 jiwa. Etnis atau suku bangsa yang mendiami wilayah NTB, diantaranya ada Suku Sasak, Bima, Sumbawa, Bali, dan Jawa. Mayoritas penduduknya beragama Islam karena itula bila Bali dijuluki.


Istana Dalam Loka, Rumah Tradisional NTB

Dlam loka ini merupakan kediaman raja-raja dari Kabupaten Sumbawa, yang oleh masyarakat sekitar disebut Istana Tua. Memiliki bentuk bangunan rumah panggung, dan memiliki dua lantai. Tiang yang terdapat di rumah adat dalam loka berjumlah 99 batang tiang. Kediaman Raja Sumbawa atau Istana Sumbawa ini memiliki luas bangunan yang sangat besar.


Istana Dalam Loka, Situs Bersejarah Milik Sumbawa

Rumah adat Dalam Loka bagian integral dari seluruh kosmos atau (Istana Tua), sebagai cerminan arsitektur semesta raya yang keramat dan gaib. tradisional Sumbawa, warisan budaya perlu Arsitektur tradisional budaya lokal Sumbawa dilestarikan guna memperkokoh ketahanan mengemukakan unsur hiasan yang budaya bangsa..


Rumah Adat Dalam Loka, NTB Pariwisata Indonesia

Rumah tradisional NTB adalah Dalam Loka. Dahulu kala, rumah tradisional ini hanya untuk raja dan kepala adat atau kepala suku. Namun seiring perkembangan juga ditempati oleh masyarakat biasa. Banyak di daerah NTB yang warganya masih tinggal di dalam rumah kuno ini. Rumah Adat Bali (Rumah Gapura Candi Bentar)


Traditional House, Istana Dalam Loka Sumbawa Stock Photo Image of ancient, colorful 179669160

Rumah Dalam Loka adalah kediaman raja-raja yang berasal dari Kabupaten Sumbawa, NTB. Rumah adat tersebut merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Sumbawa. Dikutip dari buku Peninggalan sejarah dan kepurbakalaan Nusa Tenggara Barat (1997), bangunan Istana Tua Sumbawa oleh masyarakat setempat disebut Dalam Loka. Konstruksi bangunan berbentuk.


Istana Dalam Loka (Sumbawa) "RUMAH PANGGUNG TERBESAR DI DUNIA"

Menelisik fungsi rumah adat sang raja berdiri dengan ditopang oleh 99 tiang, melambangkan 99 sifat Allah (asmaul husna) dalam ajaran Islam. Struktur dan Arsitektur "Dalam Loka" Saat memasuki rumah adat ini, arsitekturnya dihiasi ukiran-ukiran khas daerah pulau Sumbawa yang disebut Lutuengal. Bermotifkan bunga atau dedaunan.


Mengintip Sejarah Istana Dalam Loka Kesultanan Sumbawa Indonesia Traveler

Pada hari itu, kami juga mengunjungi Istana Dalam Loka atau rumah adat Suku Samawa yang terletak di Sumbawa Besar.. Istana Dalam Loka merupakan peninggalan Kesultanan Sumbawa yang dibangun tahun 1885 oleh Sultan ke-16 dari Dinasti Dewa Dalam Bawa, Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III yang terletak di Jalan Sudirman Sumbawa Besar, NTB..


Wisata Sejarah Istana Dalam Loka Di Sumbawa ANTARA Foto

Rumah Adat Dalam Loka berbentuk rumah panggung dengan luas bangunan 904 M2. Istana Dalam Loka terlihat sangat megah. Istana yang dibangun dengan bahan kayu ini memiliki filosofi " adat berenti ko syara, syara barenti ko kitabullah ", yang berarti semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai dalam sendi kehidupan tau Samawa (masyarakat.


Traditional House, Istana Dalam Loka Sumbawa Photo stock Image du histoire, beau 179669088

Rumah adat dalam loka adalah kediaman raja-raja yang berasal dari Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Rumah dalam Loka atau istana Sumbawa ini merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan Sumbawa. Istana Dalam Loka dibangun pada tahun 1885 oleh Sultan Muhammad Jalalludin III (1983-1931). Untuk menggantikan bangunan-bangunan istana yang telah.


Istana Tua Dalam Loka Peninggalan Kejayaan Kesultanan Sumbawa, NTB Indonesia Kaya

Rumah adat tersebut merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Sumbawa. Istana Dalam Loka dibangun pada 1885 oleh sultan ke-16 dari Dinasi Dewa Dalam Bawa, Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III. Dahulu, Istana Dalam Loka merupakan kediaman raja beserta keluarga, sekaligus sebagai pusat pemerintahan.


Dalam Loka Samawa Rumah Adat Nusa Tenggara Barat Ntb Berbagai Rumah

Rumah adat Dalam Loka yang kini masih berdiri kokoh di tengah kota Sumbawa Besar, merupakan saksi sejarah yang memperlihatkan kejayaan Kesultanan Sumbawa pada zamannya. Kekayaan


Dalam loka hires stock photography and images Alamy

Rumah adat dalam loka berkembang sejak masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaludin Syah 3 atau kakek dari sultan Sumbawa saat ini. Melansir Antara, Istana Dalam Loka yang kini menjadi objek wisata dipercaya sudah berdiri sejak 1885. Uniknya istana ini didirikan persis seperti usia bayi dalam kandungan, yaitu dalam waktu 9 bulan 10 hari.


Istana Tua Dalam Loka Peninggalan Kejayaan Kesultanan Sumbawa, NTB Indonesia Kaya

Arsitektur rumah adat Istana Tua (Dalam Loka) yang berupa rumah panggung, mencerminkan bentuk kebudayaan masa lampau. Tujuan penulisan ini adalah, mengungkapkan bentuk dan fungsi ruang, struktur.


Istana Dalam Loka Samawa (The Old Place) Lombok Sumbawa Secret

Rumah Adat NTB Dalam Loka. Rumah adat Nusa Tenggara Barat yang pertama adalah rumah dalam loka. Rumah ini merupakan desain asli dari rumah raja raja Sumbawa pada masa lalu. Pengaruh budaya Islam sangatlah besar di wilayah ini pada masa lalu sehingga juga berpengaruh pada aspek adat dan juga kesukuan masyarakat Sumbawa dalam nilai nilai syariat.


Rumah Adat Dalam Loka Samawa

Rumah Adat Dalam Loka adalah kediaman raja-raja yang berasal dari Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Rumah dalam Loka atau istana Sumbawa ini merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan Sumbawa. Istana Dalam Loka dibangun pada tahun 1885 oleh Sultan Muhammad Jalalludin III (1983-1931).